Dalam
pembahasan ini diharapkan Anda memahami tentang:
- Pengertian
- Penggunaan istilah
- Urgensi Akidah dan Makna Lillahi Ta’ala
- Ruang Lingkup Akidah
PENGANTAR
Salah satu ajaran pokok Islam yang harus diketahui oleh
semua umat Islam pada khususnya dan manusia secara umum adalah akidah. Banyak
orang yang telah berislam tapi barangkali belum mengetahui secara benar
bagaimana akidah Islam dan cara mengamalkannya. Ini bisa dipahami lantaran
banyak diantara kita yang memeluk agama Islam hanya karena supaya mendapat
identitas saja, kemudian sebagian yang lain karena semata-mata lahir dari
orangtua dan lingkungan Islam. Cara beragama seperti ini jelas tidak benar.
Karenanya sangat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar akidah Islam.
PENGERTIAN DAN ISTILAH AKIDAH
Akidah
berasal dari bahasa Arab aqidah yang artinya ….. Akidah adalah ajaran Islam
yang berkaitan dengan keyakinan, karenanya dalam penggunaannya, akidah sering
disebut dengan keimanan. Mengapa keyakinan? Karena sebagian besar pembahasannya
banyak berkaitan dengan sesuatu yang ghaib yang lebih membutuhkan keyakinan
ketimbang penalaran logis. Lantas apa alasan menerimanya jika tak bisa dinalar
secara logis? Alasannya adalah sumber informasinya. Nabi Muhammad SAW dan al-Quran
adalah sumber informasi yang akurat. Kenabian Muhammad dan kemukjizatan
al-Quran bisa diuji bahkan secara ilmiah bahwa semuanya berasal dari Tuhan.
Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang sampai sekarang masih terjaga
kemurniannya.
Anda
pasti pernah pergi ke dokter kan? Anda didiagnosa, dan Anda diberi resep yang
bahkan Anda tak bisa membaca resep itu. Tapi Anda tetap percaya. Mengapa bisa
demikian? Karena Anda tahu sang dokter adalah dokter resmi, dokter yang punya
izin praktik. Seorang dokter yang sungguh-sungguh dokter. Nah, demikian juga
dengan Nabi Muhammad SAW. Kenabian Muhammad sudah terbukti secara meyakinkan
bahwa ia benar-benar Nabi. Dengan demikian, apa yang ia beritakan, apa ia
informasikan kita percaya. Bahkan meskipun tidak rasional.
PENGGUNAAN ISTILAH
Selanjutnya
ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk menyebut ajaran akidah ini,
yaitu:
1. Akidah
Seperti telah disinggung di atas, akidah berasal dari kata
aqidah yang artinya simpul. Mengapa dikatakan simpul? Karena ajaran-ajaran yang
berkenaan dengan akidah merupakan simpul utama ajaran Islam. Akidah adalah
ajaran pokok yang menjadi titik tolak dan kunci diterima ajaran-ajaran Islam
yang lain. Jadi akidahlah simpulnya, akidahlah pengikatnya.
2. Tauhid
Tauhid bersal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhida yang
artinya “esa/tunggal”. Ini merujuk pada sifat Allah yang tunggal. Mengapa
merujuk pada keesaan Allah? Karena inti utama dari ajaran ini adalah mengesakan
Allah, makanya orang sering menyebut disiplin ajaran ini dengan ilmu tauhid.
3. Ushuluddin
Ushuluddin merupakan bahasa Arab yang artinya pokok-pokok
agama. Ajaran ini merupakan ajaran pokok agama. Orang yang akan memeluk Islam
pertama-tama harus memahami tentang ajaran ini. Jadi ini adalah ilmu dasar yang
harus dipahami oleh setiap orang yang memeluk Islam. Tanpa memahami dan
meyakini ajaran ini, kebersilaman kita tak ada gunanya.
4. Fikih
Akbar
Fiqh akbar artinya pemahaman terbesar, atau pemahaman yang
paling penting. Ajaran ini adalah ajaran yang harus mendapat prioritas,
pemahaman yang sangat penting sehingga disebut fiqh akbar. Namun istilah ini
sekarang jarang digunakan.
URGENSI AKIDAH DAN MAKNA LILLAHI TA’ALA
Akidah atau keimanan merupakan bagian terpenting dalam
ajaran Islam. Jika ajaran Islam ini diumpamakan jasad, maka iman adalah ruhnya.
Ia adalah jantung yang memompa darah kehidupan ke sekujur badan. Demikian
halnya dengan akidah. Dialah yang menjadi ruh ajaran Islam. Berdasarkan imanlah
seseorang akan dinilai di hadapan Allah. Pada gilirannya, imanlah yang akan
mengontrol dan mengarahkan perilaku seorang Mukmin. Bahkan, shalat, haji,
puasa, dan seluruh amal baik tak ada gunanya tanpa adanya keimanan. Demikian
juga kualitas keberagamaan kita, kualitas ibadah kita juga diukur dengan
seberapa besar keimanan kita kepada Allah. Mungkin kita shalat dan melakukan
kebajikan lain, tapi apakah kita benar-benar mengingatnya? Apakah Allah
senantiasa hadir dalam kehidupan kita? Apakah kalau kita sedang shalat kita
merasa benar-benar sedang menghadap Allah? Apakah saat kita mendapat
keberuntungan kita sadar bahwa itu datangnya dari Allah?
Karena itulah dalam Islam ada ajaran lillahi ta’ala
(semua hal harus didasarkan karena Allah atau untuk Allah). Lillahi ta’ala
artinya menjadikan Allah sebagai satu-satunya penyembahan, pemujaan, tempat
bergantung, tempat berserah diri, dan tempat memohon pertolongan. Terkadang
orang salah memahami kalimat lillahi ta’ala. Ia menyangka Allah itu
egois. Mengapa? Karena semuanya katanya harus ditujukan untuk Allah.
Pemahaman semacam ini jelas keliru. Beriman, memuja, dan
berserah diri pada Allah sejatinya untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Mengapa demikian? Manusia adalah makhluk yang tak bisa hidup sendiri. Dalam
memenuhi hajatnya ia akan bergantung pada obyek lain. Seandainya Allah tidak
memerintahkan agar manusia bergantung pada-Nya, pasti manusia akan bergantung
pada yang lain? Apa yang lain itu? Mungkin teman, atasan, uang atau mitos-mitos
tertentu yang ia percayai.
Jika manusia bergantung pada semua ini apa jadinya? Selama
masih ada teman, ada atasan, ada uang, barangkali ia tenang. Tapi bagaimana
kalau temannya berkhianat, atasannya mati, uangnya habis? Galau, kan? Stress?
Karena semua itu sesuatu yang labil, mudah berubah, mudah datang dan mudah
pergi. Jadi berbahaya bergantung pada sesuatu yang labil. Tapi Allah tetap, tak
berubah. Dia adalah Tuhan yang tak pernah meninggalkan hamba-Nya, bahkan
sekalipun hamba-Nya pernah mencaci maki-Nya. Tuhan adalah tempat bersandar yang
stabil. Manusia akan merasa tenteram dan matap dalam hidupnya ketika ia
bergantung pada Allah. Ia akan senantiasa optimis, bahkan saat ia gagal sekali
pun.
RUANG LINGKUP AKIDAH
Apa
yang akan kita pelajari dalam akidah ini? Ulama telah membagi ruang lingkup
pembahasan akidah ke dalam 4 (empat) pembahasan, yaitu:
- Ilahiyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan masalah ketuhanan utamanya pembahasan tentang Allah.
- Nubuwwat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan utusan-utusan Allah, yaitu para nabi dan para rasul Allah.
- Ruhaniyat, yaitu pembahasan yang berkenaan dengan makhluk gaib, seperti Jin, Malaikat, dan Iblis.
- Sam’iyyat, yaitu pembahasan yang bekenaan dengan alam ghaib, seperti alam kubur, akhirat, surge, neraka, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar